Hidangan nasi campur adalah salah satu kuliner Nusantara yang menggambarkan kekayaan cita rasa Indonesia. Dalam review kali ini, kita akan membahas perbedaan nasi campur dari tiga daerah — Jawa, Bali, dan Chinese style — yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri dalam hal rasa, lauk, dan bumbu.
Meski sama-sama disebut nasi campur, tiap versi punya identitas kuliner yang kuat. Ada yang menonjolkan rasa manis, ada yang kaya rempah pedas, hingga ada yang bercita rasa oriental dengan saus manis gurih. Paduan berbagai lauk dalam satu piring membuat hidangan ini selalu menggugah selera, sekaligus mencerminkan keberagaman budaya kuliner di Indonesia.
Baca Juga: 4 Tempat Nasi Campur di Gambir yang Enaknya Bikin Lupa Pulang
Perbedaan Nasi Campur Jawa, Bali, dan Chinese
Ciri Khas Nasi Campur Jawa
Nasi campur khas Jawa dikenal dengan cita rasanya yang manis dan lembut. Lauk-pauk yang sering disajikan antara lain ayam suwir, telur pindang, tempe bacem, sambal goreng kentang, dan serundeng. Biasanya disajikan dengan nasi putih atau nasi uduk untuk menambah aroma gurih santan. Rahasia kelezatan nasi campur Jawa terletak pada penggunaan kecap manis dan bumbu halus yang ringan. Sambalnya pun tidak terlalu pedas, menjadikannya cocok untuk semua usia. Satu suapan nasi campur Jawa menghadirkan rasa nyaman dan nostalgia khas masakan rumahan yang sederhana namun berkesan.
Ciri Khas Nasi Campur Bali
Berbeda dari versi Jawa, nasi campur Bali terkenal dengan bumbu rempah yang kuat dan tingkat kepedasan yang tinggi. Lauknya beragam, mulai dari ayam betutu, lawar, sate lilit, hingga sambal matah yang menjadi pelengkap wajib. Semua elemen berpadu dalam satu piring dengan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit smokey dari bumbu betutu. Sambal matah memberikan sensasi segar dari bawang merah, cabai, dan serai yang diiris tipis. Perpaduan rasa pedas, gurih, dan aroma rempah yang tajam menjadikan nasi campur Bali sangat khas dan menggugah selera. Tak heran bila banyak wisatawan mencari hidangan ini saat berlibur ke Pulau Dewata sebagai bagian dari pengalaman kuliner lokal yang autentik.
Ciri Khas Nasi Campur Chinese
Nasi campur Chinese style menampilkan pengaruh kuliner Tionghoa dengan cita rasa gurih-manis yang khas dan tampilan yang menggoda. Lauk utamanya biasanya berupa daging babi merah (char siu), babi panggang, siomay, telur kecap, serta sayur asin. Semua tersaji dengan saus kental yang memperkuat rasa oriental. Teknik memasaknya pun unik, di mana daging dipanggang hingga garing di luar namun tetap juicy di dalam. Hidangan ini sering ditemukan di restoran Tionghoa di kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya. Nasi campur Chinese cocok bagi pecinta kuliner yang menyukai perpaduan rasa manis, asin, dan gurih yang seimbang.

Leave a Reply